Postingan

Kilas Balik Kereta Api di Tanah Celebes

Gambar
     M asyarakat dan kereta api dalam sejarah adalah dua hal yang sangat berkaitan erat terutama jika membicarakan tentang perekonomian bahkan kemunculan kereta api pada awalnya di Indonesia untuk menunjang sektor ini. rel kereta api dibangun untuk mengangkut hasil panen dari titik komoditi, dimana dengan menggunakan kereta api dapat memaksimalkan waktu perjalanan dan bisa memuat jumlah hasil panen dengan kapasitas yang lebih besar.  Peran dan fungsi kereta api kemudian juga difokuskan pada sektor angkutan umum bukan hanya berfungsi sebagai media angkutan barang tetapi untuk mengangkut penumpang dan sarana penunjang pariwisata.      Pada salah satu vidio dalam akun resmi Presiden Indonesia Ir. Joko Widodo yang dimuat tanggal 27 Januari dengan tegas dan penuh harapan menyatakan bahwa kereta api rute Makassar-Parepare sudah dapat dinikmati masyarakat. moda transportasi umum ini disinyalir merupakan yang pertama di Sulawesi. jumlah total keseluruhan panja...

Empat Babak Cara Menikmati Wisata Manggrove Lantebung

Gambar
  Memasuki awal tahun ini menempatkan manusia banyak belajar, tentang alam, tentang pencipta bahkan tentang manusia itu sendiri. Mulai bergesernya nilai luhur yakni tentang etika dalam menjaga alam tentu menjadi sebuah dilema besar yang justru dikemudian hari bisa menjadi bom waktu, untuk itu perlu untuk hidup dengan bijak bersama dengan alam sehingga memperoleh bahagia melalui perihal tersebut sebuah keniscayaan. Pada hari Minggu beberapa waktu yang lalu saya bersama dengan salah seorang rekan melakukan perjalanan ke salah satu tempat wisata di Kota Makassar dan menikmati keindahan tersebut dengan empat babak. Di tengah kondisi dan polusi kota yang saling beradu padat terselip bahagia, tersembunyi dari lorong-lorong sempit, dari panasnya kawasan industry Makassar, dan dari lalu lalang kendaraan yang melintasi jalan Tol Ir. Sutami. Babak 1 : Pendahuluan dan Alasan Sebelum bercerita tentang perjalanan dan bagaimana cara menikmati bahagia dengan mengunjugi Wisata Mangrove Lan...

Jejak Peristiwa 1 Januari

Gambar
     M emulai segala hal harus memiliki awalan, sejatinya pergantian tahun dari tanggal 31 Desember menuju 1 Januari adalah tolak ukur yang sangat menarik untuk menjadi titik awal memulai perjalanan baru. Menutup tahun kali ini tidak banyak yang bisa dirayakan sejogjanya tahun-tahun sebelumnya dimana dahulu ia selalu disambut dengan suka cita. Bisa jadi pendemi yang berjilid-jilid ini menjadi alasan paling membosankan sehingga nikmat peralihan tahun tidak sedap bak ayam bakar diatas arang pada tahun kemarin.      Bersama dengan salah satu teman dari atas lantai dua pondokan tempat kami menumpang tidur Pondok Purnama , kami menikmati letusan-letusan kembang api dan petasan. Sesekali gadget diarahkan ke langit untuk mengabadikan setiap momen, setiap detik, setiap percikan api semangat pergantian tahun tersebut. Dalam beberapa waktu sebuah story salah satu teman memberikan informasi bahwa “kembang api melepaskan gas-gas yang merupakan penyumbang terbesar d...

Melankolia ke Eudaimonia: Perjalan Riuh Sepanjang Tahun

  Memulai tulisan ini dengan kalimat salah satu rekan pada dinding komentar media sosial yang mencuat medio 2007 Facebook katanya “tidak ada yang betul-betul mencapai kebenaran dan keadilan”, bahwa manusia adalah kadar paling terendah dalam memaknai kebajikan. Sungguh sedikit melelahkan perjalanan panjang melewati tahun masehi kali ini tidak terhitung dalam kurun waktu 2020 suasana berkecamuk. Mungkin saja memang Tuhan memberi sedikit lebih banyak ujian untuk tahun ini, tetapi sebagai insan yang dipinjamkan nafas dan amanah untuk berbuat baik di muka bumi sepatutnya untuk syukur selalu menjadi alibi bahkan sebuah keharusan. Tapi bukan hidup namanya jika hanya derai derita yang akrab menyapa, perjalanan satu tahun penuh ini juga tetap disesaki bahagia-bahagia tak terhingga, saya bersama dengan ingatan sederhana mencoba mengulang rangkum riuh sepanjang tahun. Januari-Februari Awal dari sebuah harapan, pada setiap tahun Januari selalu menjadi batu loncatan menuju bulan-b...

Opu Daeng Risaju: Lentera Terang Pejuang Perempuan Sulawesi Selatan

Opu Daeng Risaju: Lentera Terang Pejuang Perempuan Sulawesi Selatan Sebuah pengantar menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional  “Satu Juta Surat Untuk Opu Daeng Risaju” Oleh: Fajar Sidiq Limola Email: limolafajar@gmail.com Membicarakan heroik perjuangan merebut kemerdekaan dan mempertahankan status kemerdekaan tersebut tidak akan pernah habis sepanjang Republik Indonesia berdiri kokoh. Apabila di asumsikan sebagai bunga maka ia tidak akan pernah selesai dengan musim, akan terus tumbuh mekar, mewangi dan asri sepanjang waktu. Kisah perlawanan terhadap imperialisme di Indonesia begitu banyak, namun jika membicarakan peran perempuan maka hal tersebut akan tereduksi menjadi beberapa saja. Jawa dengan antusias menceritakan bagaimana R.A. Kartini menggunakan surat-suratnya melawan dengan gigih, Aceh dengan bergelora berkisah tentang Cut Nyak Dien begitu berani tidak membiarkan tanah kelahirannya menjadi bagian dari koloni Belanda, atau Maluku dengan bangga menarasikan Martha C. Tiahahu...